Skip to main content

Tetap dalam puisiku

CERITA CINTA KAMU DAN AKU

Ini bukan cerita parwati dan siwa atau adam dan hawa juga romeo dan juliet
Ini sejarah aktifnya memory merah jambu didalam dirimu dan diriku
Memory ini bervirus
Hingga apa yang aku dan kamu fikirkan Hingga apa yang aku dan kamu lakukan Hingga apa yang aku dan kamu dengar Terhubung ke memory merah jambu
Filem yang kulihat dan kamu lihat selalu menunjukkan gambarku dan gambarmu Musik yang kudengar dan kamu dengar selalu bercerita aku dan kamu
Kulakukan membuat kapal dan kamu lakukan membuat layar hingga kita sama berfikir untuk mengarungi lautan
Kubergerak di dinginnya hujan nan lebat dan kamu bergerak membuat segelas kopi untuk menghangatkan
Yahh itulah keseimbangan hubungan
Berbeda yang kulakukan dan berbeda yang kamu lakukan
Berbeda yang kamu fikirkan dan berbeda yang aku fikirkan
Tetapi perbedaan bermuara do satu tujuan
Aku dan kamu terikat oleh memory merah jambu saat ini
Kamu tak melihat wajahku dan aku tak melihat wajahmu pada akhirnya rindu
Kamu bertanya siapa yang duduk didekatmu dan aku bertanya siapa yang berbicara denganmu pasa akhirnya cemburu
Rindu dan cemburu sudah tertulis di memory merah jambu
Kapal kita telah jauh berlayar di lautan Dinginya hujan sudah ada segelas kopi yang akan menghangatkan
Rindu dan cemburu sudah terukir di sela  sela perjalanan
Saatnya semua ini harus dipersatukan didalam cerita yang akan tercetak didalam buku yang berlambang garuda Atas pertukaran cincinmdi jari manis kita berdua.. Dihadapan banyaknya manusia dan yang utama dihadapan tuhan yang maha kuasa yang telah menanamkan sifat rahman dan rahim kepada kita berdua hingga memory merah jambu antara kita berdua aktif untuk selamanya

MENTARI YANG KAU PILIH

Rinai hujanmu jatuh lagi di saat kabut
Ada apa dengan mentari yang telah kau pilih
Kemaren kau bilang dia hangat hingga kau berbunga
Kenapa berkabut dan di barengi rinai hujanmu
Berkabut terlalu lama hingga mentari yang kau pilih tidak terlihat
Menggelora petir di kabutmu
Sudahilah kabutmu
Tidakkah kau takut angin akan membawa gelora petirmu kemana mana saja
Serigala tidur akan terbangun
Mengaum dan pergilah mentari yang kau pilih
Gelaplah selamanya dan berkabut
Hentikan hujanmu dan pergilah kabutmu
Tak ada mentari lain yang akan menghangatkanmu
Yakinlah mentari yang kau pilih masih hangat dan membuatmu berbunga

HANYA RETORIKA

Mereka berjuang disana
Aku hanya berretorika
Kucium telapak kaki ibuku yang katanya surga
Tetapi kuping dan mata ku melihat kenyataan neraka disana
Mengecup surga ini tak nikmat jika aku tak berbagi dengan mereka yang berjuang disana
Bersama mencium surga di telapak kaki ibu pertiwi
Menyingkirkan najis najis yang bersemayam di telapak kakinya
Darah,keringat dan air liur kami yang berjatuhan dalam pergerakan untuk mencium surga di telapak kaki ibu pertiwi.. Lebih suci untuk membersihkan telapak kakinya daripada air yg terkemas di botol hasil menjual perut ibu pertiwi kami kepada mereka yg tak hormat kepada bendera merah putih dan tak hapal lagu kebangsaan kami
aku malu hanya pandai berretorika

BUKAN KAU YANG KUCARI

Bukan kau yg kucari
Tetapi aku
Aku yang kau kembalikan
Aku yang kau ingatkan
Aku yang kau dukung dan kau papah menuju jalan yang seharusnya aku tuju
Aku yang hilang
Bukan kau yang hilang atau kau yang belum berjumpa
Aku yang hilang dan aku yang belum berjumpa
Kau dan kau juga kau ataupun kau tak bertahan dengan aku karena kau kau kau kau tak menemukan aku,siapa aku dan tidak tahu menunjukan jalan yang aku tuju
Kini aku hanya ingin kau yang menemukan aku didalam jalan buntunya aku dan mendorong aku kembali ke jalan tujuan aku tanpa berkata kau dan kau yang berjasa
Aku hanya ingin kau yang menemukan aku didalam usaha kau
Bertemu aku akan menjadi kau dan aku pasangan sesusungguhnya
Siapakah kau kau kau kau yang menemukan aku

FALSAFAH RUMAH KITA

Falsafah Rumah kita yang KAU ingkari Dan Maafkan Racikan Tangan kasar ini tak bisa turut andil lagi karena Falsafah rumah kita Kau ingkari
Selembar Kertas telah kutinggalkan
itu bukan pesan
Pesannya tak kutuliskan tapi kembalilah ke waktu saat kita masih tersenyum dan menangis menjaga Fasafah rumah kita karena disitu bibirku akan berbicara Nlai-nilai Falsafah rumah kita yang tak bisa di ingkari

Comments

Popular posts from this blog

Puisi Ikhwan Ramadan Siregar

 Manusia Itu Gelisah manusia itu disaat tertidur Melayang memikirkan kesalahan dan kebenaran Tertawa manusia itu saat menangis Berjalan melihat kebahagian dan kesedihan Dusta manusia itu membuatmu geLisah Kelalain manusia itu membuatmu bersalah Perjuangan manusia itu membuatmu mencari kebenaran Senyuman manusia itu  membuatmu ingin kebahagiaan Tangisan Manusia itu membuatmu ingin menghapus kesedihan Semua Yang kau rasakan untuk manusia itu Semua yang kau lakukan untuk manusia itu IR.Siregar   Perjuangan Hidup dikelilingi perjuangan Petir terus menghantam tubuh Mendung menari- nari menghalangi Hujan membasahi tuubuh ini Senyuman mengfhapus semua itu Kesabaran menghancurkan semua itu Tekad hidup terus berjalan cita-cita mendarah daging di tubuhku IR.Siregar Sinar Berjalan di kegelapan malam sepi Berharap sinar itu menuntutun diriku Jalan berliku  dan berlubang tak bisa kulihat Dimanakah sinar yang dulu

Puisi Ikhwan Ramadan siregar Part 3

ANJING Karya ; IR.siregar Anjing itu menggonggong kebusukan anjing itu menjilat demi jabatan anjing itu berlari kencang mengejar martabat anjing itu mengrogoti uang rakyat anjing itu tak punya malu menjilat rakyat anjing itu mengigit tubuh rakyat anjing itu memakan hak rakyat dasar anjing hanya tau pri kebinatangan tidak tahu apa arti prikemanusiaan anjing-anjing ini tetap berkembang biak lolongan yang bau busuk akan terus terdengar hingga tuhan yang akan memusnahkan engkau wahai anjink Cucu adam tertawa Karya: IR.siregar Kulihat sosok cucu adam tertawa bahagia kulihat sosok cucu adam menangis kelaparan kulihat sosok cucu adam diatas puncak keserakahan kulihat sosok cucu adam mati dibawah kemisikinan dia yang tertawa yang bersalah dia yang kelaparan yang menjadi korban mereka-mereka serakah mencuri hak si kelaparan walau kelaparan didepan serakah tapi tetap bisa tertawa kemiskinan mengelilingi serakah tapi tetap bisa tertawa in

Foto Ikhwan Ramadan Siregar

Semua yang kulakukan untuk mendapatkan kesuksesan hidup di DUNIA dan AKHIRAT dan aku tidak akan pernah berhenti untuk berjuang untuk menggapai puncak kesuksesanku, walaupun segala cobaan menerpa hidupku, aku yakin bisa menyelesaikanya tanpa air mata jatuh di pipiku, Air mataku hanya boleh jatuh saat aku sudah bisa membuat kedua orang tuaku dan orang-orang disekitarku tersenyum melihat kesuksesan yang telah kugapai.   Hidup adalah perjuangan  jangan pernah berhenti berjuang untuk hidup yang kau inginkan Tiada kata menyerah sampai nafas terakhir karena semua perjuanganmu untukmu dan orang terdekatmu