Diantara Kopi Dan Coklat
Oleh:Madanisme158
Racikan pahit dan manis sebuah tangan yang ingin kurasa.
Nona!! ini hidup, jika engkau suguhkan coklat aku bukan hidup.
Dunia nona,ini dunia.
Disitulah kopi bukan coklat.
Coklat itu di surga, berjalan tanpa pahit.
Kemari nona singsingkan lengan bajumu sejenak dan panaskan air di kompor itu Dan engkau aduk yang putih menjadi hitam sehingga hasilnya tidaklah manis semua tetap diselubungi pahit dan itu dunia.
Jangan terbengong wahai nonaku.
Engkau kemari itulah pencarian jalan.
Engkau menyingsingkan lengan baju itulah sebuah kesiapan.
Engkau panaskan air itulah sebuah perbuatan.
Engkau aduk yang hitam dan putih itulah makna dari semua proses pencarian jalan, kesiapan dan perbuatan selalu di iringi hal negatif dan positif yang disebut sebuah keseimbangan.
Engkau minum tidaklah manis menyeluruh tetapi tetap ada pahitnya, itulah kehidupan yang sesungguhnya di dunia.
Ada sedih dan bahagia dari semua hal yang kita rencanakan.
Nona kemari duduk berdua Denganku, kita nikmati kopi hasil racikanmu Bersama agar aku tahu dengan kehidupanmu.
Jika nanti ada pahit yang berlebih, akan kuberikan sedikit gula dari keringatku serta akan kuaduk kembali untuk Keseimbangan rasa.
Tetapi ingat Nona semua itu akan menjadi kopi kita, yang bermakna Sebuah usaha Menyatukan kehidupan kita berdua.
ENGKAU BUKAN SENJA
oleh: Madanisme158
Senja,engkau belum senja
Jangan sembunyi dibalik kabut
Jika bibir-bibir itu berucap kapan?
Dikau mentari pagi, bagi yang bergegas bangun akan mengerti kamu
Bibir-bibir berucap kapan? tidaklah paham membedakan senja dan mentari pagi.
Mentari pagi Akan membuktikan kapan? Ketika ada yang berani berjanji dan berjuang ikhlas mengejar mentari pagi.
Senja! alam Saja tidak akan sepakat jika menyebut engkau senja Karena engkau bukan menunggu tetapi engkau ditunggu sebagai alasan bergegas bangun untuk menapaki hidup.
Sementara senja tidaklah mampu, senja hanya lelah dan lelap.
Sementara engkau bergerak, berputar dan bersinar menumbuhkan benih yang telah lama tertidur di rerumputan yang berselimutkan tanah.
Dikau bukan senja yang harus ditanya kapan?
Dikau mentari pagi yang harus diperjuangkan agar terus bersinar Menemani sosok yang butuh tumbuh dan akan menjulang tinggi karena sinarmu tanpa sesal sedikitpun sudah memilihmu untuk bersanding bersama.
NADA SENDU
Oleh:Madanisme158
Sebelumnya dengarkan dulu nada sendu, setelah itu barulah engkau membaca ini.
Masih di nada piano yang berdenting halus serta lembut dan senada dengan permainan jemariku ketika merangkai makna hadirmu.
Kini dengarkan gelombang petikan gitar masuk ke dalam telingamu, tahukah kamu? Itu seperti bisikan Rindu dari bibirku.
Kemudian pindahkan sejenak jemarimu ke dadamu dan dengarkan nada gendang, dia sesuai alur emosimu seperti detak jantungku saat pertama kali berucap I LOVE U padamu.
Itulah beberapa alat yang mewujudkan nada sendu dan seperti itu juga sayang, cinta dan rindu ataupun suka adalah alat untuk mewujudkan nada SAMAWA itupun jika kita memang tokoh utama sebagai pemeran di dalam buku yang berjudul "Tulang Rusukku adalah Kamu".
CUEK ITU BUKAN KAMU
OLEH: Madanisme158
Perkenalan ini aku yang membuka pintu dan yang perlu kau tahu aku tidak seperti penguntit dibalik jendela di ujung sana.
Aku menekan bel pintumu dan yang kudapat suara dibalik pagar tinggi tanpa tampak wajah.
Senja.. Sekali lagi inilah senja..
Jingga diakhir sore tetapi gelap dan gemerlap juga akhirnya menuju malam.
Bagaimana aku mampu melihat.
Wedus gembel saja masih bisa bersuara dan ramah tetapi engkau benarkah merapinya? Sampai-sampai menunggu lama untuk batuk saja dan ketika batuk yang ada tanda amarah.
Sudahlah jangan membatu agar kusebut mutiara.
Sesungguhnya aku lebih memilih lautan yang sesungguhnya itu engkau..
Tanpa harus berdiri ditepi pantai engkau Berombak-ombak itu dapat kudengar Dan aku akan melangkah.
Tanpa berlayar dilautan engkau Memecah karang itu dapat kulihat Dan aku akan berenang...
Bersuaralah dan pecahkanlah suasana.
Karena esok mentari yang engkau tunggu belum tentu menyinarimu kembali.
Kenapa haruS terus menutupi kegersangan jika aku bisa membawa hujan.
Perlu engkau ketahui alam ini seimbang karena makhluk hidupnya rajin berkomunikasi untuk saling mengisi bukan berdiam diri dan cuek dalam beradaptasi dan satu lagi jangan pernah diam jika hati ingin menyapa serta bergelak tawa kecuali engkau mampu bertelepati serta memberi tanda jelas pada tujuanmu.
AKU INFUS DI KEHIDUPANMU
Oleh:Madanisme158
Aku mencintaimu sampai terbelah dua sudah kepalaku di kapak penantian dan lemah disuntik kerinduan
Gapai aku nona, rasakan desiran darahku sudah tidak menuju jantungku lagi akan tetapi menuju hatimu
Jadikan aku infuS kehidupanmu agar engkau tak pernah terkulai lemah dan kupastikan itu nyata..
Lirik-lirik nada yang kudengar sudah tidak umum lagi,melainkan menjadi khusus untuk memujamu.
Telah kusampaikan pada tuhan, jika ini sebuah catatan perjumpan jadikanlah juga ini sebuah ikatan insan.
Engkau telah Mencumbu perasaanku nona, hingga aku tak lagi bisa berpaling dengan yang lain.
Nona bolehkah aku menemanimu berdendang dengan lirik-lirik kehidupan kita berdua.
KAU MAWAR DI KACA
Oleh: madanisme158
Duri,Jangan bercerita duri Tentang mawar itu.
Tanahnya saja tidak tergenggam.
Hebat itu hebatnya mawar ini, berbungkus kaca akan tetapi mampu menghipnotisku.
Berkualitas jelas berkualitas bukan indah Fisiknya tetapi meletakkan posisinya didalam kaca, itu Hal yang luar biasa.
Tak tersentuh, ingin membisikkan kata mesra saja untuk memuji keindahannya mala suaraku Ini memantul kepada diriku sendiri, itu semua karena kacanya.
Aku malu dan merunduk, apakah ekspetasiku saja yang terlalu tinggi memandangnya.
Sudahlah,ini semua hanya menambah tanda tanya yang tiada habisnya.
Hujan saja tak mampu membasahi.
Matahari saja menyinari di filter kaca saja dahulu.
Bagaimana dengan aku yang memiliki letih.. Tidak seperti mentari yang tidak jenuh menyinari.
Tetapi ini sungguh-sungguh menarikku.. Bola mataku selalu tersorot padanya.. Pikiranku selalu memutar piringan hitam tentangnya.. Sayangnya tidak mendendangkan indahnya romansa dengan mawar didalam kaca, akan tetapi dendang merindu yang tak sampai.
Engkau hebat wahai mawar didalam kaca mampu menarikku untuk selalu berpikir bagaimana membuka kaca itu untukku.
Hingga akhirnya aku berpikir dengan membuatmu selalu tumbuh dan memekarkan kembang-kembangmu aku yakin suatu saat nanti kacamu akan terbuka dengan sendirinya,seiring semakin tingginya ranting-rantingmu.
Adakah izin darimu wahai mawar didalam kaca untuk memberikan aku kuasa membuatmu selalu tumbuh dan mekar dengan indahnya.
Comments