Skip to main content

IR.Siregar Puisi Part 5









IR.Siregar
 Keputusanmu

Aku yakin ini Semua bukan akhir
Walau terasa sesak didalam dada
Keputusan ini awal dari harapanku
Darahku semakin terpacu untuk cita-citaku
Waktu akan menjawab diriku untukmu
Semangat kata yang selalu terucap
Hingga jalan terbaik mengiringiku
Mungkin dirimu telah jauh saat ini
Hingga rasa jauh itu yang mendekatkan kita
Ku yakin rasa acuhmu motivasi bagiku
Hinggga akhirnya kulihat dirimu kembali padaku
Karena aku selalu tegar mencintaimu









IR.siregar
 Kertas Merah

Selembar kertas merah membuatmu buta
Selembar kertas merah membuatmu gila
Kertas merah dengan angka 100.000
Kertas merah yang berpakaian amplop
Kertas merah merusak harga dirimu
Kertas merah yang merubah si halal dan si haram
Kertas merah yang membunuh jiwa rakyat
Kertas merah itu telah memeras rakyat
Otakmu tercuci oleh kertas merah
Dirimu begitu rendah didepan kertas merah
Hinggga kertas merah membawa dirimu
 ke jeruji besi





IR.Siregar
Penjilat


Terasa Busuk mulutmu berkata
Begitu kabut wajahmu terlihat
Perutmu buncit berisikan belatung
Tanganmu penuh dengan kotoran binatang
Tetapi mereka rela menjilat dirimu
Tetapi mereka rela memuja-muja dirimu
Engkau tersenyum dengan keadaanmu
Engkau tertawa dengan keadaaanmu
Mereka penjilat melihatmu dengan nafsu
Mereka penjilat melihatmu dan akan terus melihatmu
Sampai engkau jatuh dari jabatanmu
Akhirnua penjilat itu melihatmu seperti babu


IR.Siregar

 kisah di matamu

Kemaren masih air yang jatuh dari matamu
Hari ini darah yang jatuh dari matamu
Satu jam yang lalu nanah yang keluar dari matamu
Satu menit yang lalu tak ada  yang keluar dari matamu
Satu detik yang lalu aku tak melihat lagi bola matamu
Hingga aku tahu engkau telah tenang untuk selamanya
Aku tahu dari dahimu yang menceritakan mereka yang berpankat
Mereka yang mempunyai jabatan itu telah menghisap lambungmu
Mereka yang mempunyai jabatan itu telah merampas hak dirimu Sungguh tragis dirimu tingggal di negara koruptor sejahtera

Comments

Popular posts from this blog

Puisi Ikhwan Ramadan Siregar

 Manusia Itu Gelisah manusia itu disaat tertidur Melayang memikirkan kesalahan dan kebenaran Tertawa manusia itu saat menangis Berjalan melihat kebahagian dan kesedihan Dusta manusia itu membuatmu geLisah Kelalain manusia itu membuatmu bersalah Perjuangan manusia itu membuatmu mencari kebenaran Senyuman manusia itu  membuatmu ingin kebahagiaan Tangisan Manusia itu membuatmu ingin menghapus kesedihan Semua Yang kau rasakan untuk manusia itu Semua yang kau lakukan untuk manusia itu IR.Siregar   Perjuangan Hidup dikelilingi perjuangan Petir terus menghantam tubuh Mendung menari- nari menghalangi Hujan membasahi tuubuh ini Senyuman mengfhapus semua itu Kesabaran menghancurkan semua itu Tekad hidup terus berjalan cita-cita mendarah daging di tubuhku IR.Siregar Sinar Berjalan di kegelapan malam sepi Berharap sinar itu menuntutun diriku Jalan berliku  dan berlubang tak bisa kulihat Dimanakah sinar yang dulu

Puisi Ikhwan Ramadan siregar Part 3

ANJING Karya ; IR.siregar Anjing itu menggonggong kebusukan anjing itu menjilat demi jabatan anjing itu berlari kencang mengejar martabat anjing itu mengrogoti uang rakyat anjing itu tak punya malu menjilat rakyat anjing itu mengigit tubuh rakyat anjing itu memakan hak rakyat dasar anjing hanya tau pri kebinatangan tidak tahu apa arti prikemanusiaan anjing-anjing ini tetap berkembang biak lolongan yang bau busuk akan terus terdengar hingga tuhan yang akan memusnahkan engkau wahai anjink Cucu adam tertawa Karya: IR.siregar Kulihat sosok cucu adam tertawa bahagia kulihat sosok cucu adam menangis kelaparan kulihat sosok cucu adam diatas puncak keserakahan kulihat sosok cucu adam mati dibawah kemisikinan dia yang tertawa yang bersalah dia yang kelaparan yang menjadi korban mereka-mereka serakah mencuri hak si kelaparan walau kelaparan didepan serakah tapi tetap bisa tertawa kemiskinan mengelilingi serakah tapi tetap bisa tertawa in

Foto Ikhwan Ramadan Siregar

Semua yang kulakukan untuk mendapatkan kesuksesan hidup di DUNIA dan AKHIRAT dan aku tidak akan pernah berhenti untuk berjuang untuk menggapai puncak kesuksesanku, walaupun segala cobaan menerpa hidupku, aku yakin bisa menyelesaikanya tanpa air mata jatuh di pipiku, Air mataku hanya boleh jatuh saat aku sudah bisa membuat kedua orang tuaku dan orang-orang disekitarku tersenyum melihat kesuksesan yang telah kugapai.   Hidup adalah perjuangan  jangan pernah berhenti berjuang untuk hidup yang kau inginkan Tiada kata menyerah sampai nafas terakhir karena semua perjuanganmu untukmu dan orang terdekatmu