Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

BERDIRI BERSAMA LPSK MELAWAN PENJAJAHAN KORUPSI

oleh : Ikhwan Ramadan Siregar             Kita dijajah dan hancur ditangan bangsa sendiri, sebuah pemandangan yang sudah lumrah kita lihat di televisi dan media-media berita lainnya, aktor penjajahan muncul dengan wajah tak bersalah dan seolah-olah itu sudah menjadi budaya di negara kita indonesia, mereka adalah aktor-aktor yang bergerak sebagai pelaku korupsi. Negara Indonesia dijajah oleh korupsi, penjajahan ini tidak membutuhkan senjata canggih seperti nuklir,granat,pedang,senapang atau senjata tajam lainnya, akan tetapi penjajahan ini mampu membunuh korbannya secara perlahan dan merusak lingkungan disekitarnya baik secara moral maupun fisik.             Logika sederhananya anak-anak yang putus sekolah karena lemahnya perekonomian keluarga,seharusnya bisa melanjutkan sekolahnya dengan bantuan dari pemerintah, akan tetapi fakta yang terjadi oknum di lembaga pemerintahan negara indonesia lebih dahulu mencurinya dengan cara korupsi. sehingga mereka harus bergelut di d

Alam Guru

SADAR DALAM MABUK Aku dilubang aktivitas jenuh yang mensenyumkan terbakar hingga mencair dan membeku kemudian terbakar lagi waktu ini dan saat ini semua disenyumkan disemangatkan ditertawakan goyah didalam tegar hingga di dramakan dalam ruh yang goyah antah berantah bertopeng fisik tegar drama kesadaran dalam sunyi dan memabukkan di keramaian aku pemabuk dalam ramai kepala-kepala yang menangis dan yang tertawa. dalam ramai terkadang mabuk dalam sadar Merongrong nada tak berwujud, tolak menolak memukul menendang tetapi tetap dalam mabuk kesadaran aku dilubang aktivitas jenuh disenyumkan aku mabuk dalam sadar dan sadar dalam mabuk aku terlihat aku ketika aku bersumyi di waktu aku. MELETUP LETUP di ciptakan yang kuasa waktu dan aku menunggu. meletup letup perasaanku ini masih jauh mendungku dan mentariku sendiri perasaanku di mendungku dan mentariku.sendiri meletup-letup masih jauh disana mendungku dan mentariku mendungku dan mentariku itu satu dan masih jauh kini

Tetap dalam puisiku

CERITA CINTA KAMU DAN AKU Ini bukan cerita parwati dan siwa atau adam dan hawa juga romeo dan juliet Ini sejarah aktifnya memory merah jambu didalam dirimu dan diriku Memory ini bervirus Hingga apa yang aku dan kamu fikirkan Hingga apa yang aku dan kamu lakukan Hingga apa yang aku dan kamu dengar Terhubung ke memory merah jambu Filem yang kulihat dan kamu lihat selalu menunjukkan gambarku dan gambarmu Musik yang kudengar dan kamu dengar selalu bercerita aku dan kamu Kulakukan membuat kapal dan kamu lakukan membuat layar hingga kita sama berfikir untuk mengarungi lautan Kubergerak di dinginnya hujan nan lebat dan kamu bergerak membuat segelas kopi untuk menghangatkan Yahh itulah keseimbangan hubungan Berbeda yang kulakukan dan berbeda yang kamu lakukan Berbeda yang kamu fikirkan dan berbeda yang aku fikirkan Tetapi perbedaan bermuara do satu tujuan Aku dan kamu terikat oleh memory merah jambu saat ini Kamu tak melihat wajahku dan aku tak melihat wajahmu pada akhirnya rindu

Semua jalanku

SILET DI UJUNG NADI Silet di ujung nadi ketika dia bergerak darah tertumpah dibumi apa arti darah jika silet-silet datang sendiri menghinggapi nadi silet-silet dari kaum pribumi denyut nadi mati ketika silet pribumi bergerak diatas nadi nadi-nadi tidak berdosa di abad modren ini tidak berharga silet-silet mengkilat dengan asah asahan hasil memperalat silet hanya bisa melet melihat nadi terpelet oleh kilaunya silet sunrise dan sunset hanya untuk kaum-kaum silet dari kelompok pribumi dasar silet kampret. kau gores nadi-nadi tak berdosa itu kau silet seluruh aset nadi-nadi tidak berdosa itu kemana lagi nadi-nadi ini berlari engkau silet telah menguasai nusantara ini wahai silet kudoakan engkau korslet dan hancur di himpit maghnet-maghnet birahimu. TUHAN TUHAN OPLOSAN Ketika nusantara di huni tuhan-tuhan oplosan berbicara untuk mengadili-berbicara untuk menghakimi-berbicara untuk memberi kau tuhan oplosan Nusantara tidak akan tertipu dengan kuasamu tuhan-tuhan oplosan

Berjuang dan Bercinta

MUKIDI Hai Mukidi tak akan kusalahkan kau berteriak untuk berjuang dan melawan. Pergilah di keramaian sana. jika nanti engkau pulang jangan letih yang engkau sampaikan, apalagi lapar dan haus tetapi sampaikan ilmu yang bermanfaat seperti apa yg kau dapatkan di keramaian itu. Jangan sampai kau RIA ketika melangkah kerumahmu bercerita angkuh seolah-olah engkau adalah Gatot Kaca yang turun dari langit. Ingat Mukidi ini adalah sebuah realita perwayangan dimana ada dalang yg mengarahkan cerita untuk penampilan para tokoh di panggung. Semoga engkau kenal dengan dalangmu.  Agar engkau tak tersesat dengan skrip cerita yang telah dicetak. SEBUAH NAMA Kubaca oret2an dari sebuah nama. Dia berjuang dan dia berfantasi menutup keresahan dibalik senyum. aku belum melihat wujud dia. masih dari cerita yang kudengar serta oret2an. ada tembok tinggi untuk menyelami sebuah hubungan dibenaknya. karena dia menjadi imam dan madrasah buat saudara Genetik di gubuknya. itu bukan musibah tetapi itul

Perjalanan hari

BEBAN oleh:madanisme158 Semesta kau rajamkan dipundakku bongkahan-bongkan peristiwa. Membungkuk sudah raga hamba. Berat sungguh bola mata untuk sedikit saja menoleh langit. Merunduk dan terus membumi jika serpihan pasir bersinar itulah siang. Jika lautan kelam itulah malam. Sulit sudah mendefinisikan matahari dan bulan saat ini. Yang Hakiki sebagai cahaya mulai tertutupi kerlap-kerlip gempita malam dengan cahaya neon-neon racikan para hamba yang berani unjuk diri mengacungkan jari ke langit seperti tuhan. Layaknya kun payakun sudah milik khalayak umum. Tidak lagi bangga berkelompok tetapi sudah kesombongan untuk bersimbol aku adalah individu. Berdiri di kaki sendiri tidak perlu bantuan kaki-kaki yang lain. Kami sudah congkak dan angkuh mengaku bisa tanpa yang ADA. Cepatlah selentikkan kelingkingmu yang sesungguh Sang Maha wahai. Agar dia, aku, kami dan mereka tak kejauhan merasa sebagai kesempurnaan seperti tuhan. JENJANG oleh: Madanisme Jenjang tak ber-ujung lantai. T

Puisi-Puisi Madanisme158 di penghujung Maret

KITA SATU KEPADUAN oleh: Madanisme158 Kita dalam satu kepaduan saling memukul dan menjatuhkan Ada yang lari ketika dihantam Ada yang bertahan walau ditikam Kita dalam satu kepaduan Kecurangan bisa menjadi perpisahan Kecurangan bisa menjadi kesatuan Kita dalam satu kepaduan Beriringan melawan atau beriringan Menghilang. Bercampur dan melebur sampai menjadi bubur. Kita satu kepaduan Menari-nari di penderitaan. Menderita didalam tarian. Mabuk kita dimabukkan khayalan. Sadar kita sadar dihantam kenyataan. Kita satu kepaduan Yang tidak tahu arah tujuan. Kita satu kepaduan yang bingung akan cerita kemewahan. Kita satu kepaduan yang akan mati karena keserakahan. Kita satu kepaduan yang siap melawan tuhan karena takut akan perbedaan. Hingga  kita Siuman bahwa kita adalah satu kepaduan bangkai yang hidup menjadi sumber permasalahan. GERAM oleh: Madanisme158 Persepsi tebak-tebakan. Buaya mengendap ucapmu. Dimana air yang kudiami dan dimana mangsa yang kuhabisi. Yakin b

Puisi-Puisi Di bulan Maret

Diantara Kopi Dan Coklat Oleh:Madanisme158 Racikan pahit dan manis sebuah tangan yang ingin kurasa. Nona!! ini hidup, jika engkau suguhkan coklat aku bukan hidup. Dunia nona,ini dunia. Disitulah kopi bukan coklat. Coklat itu di surga, berjalan tanpa pahit. Kemari nona singsingkan lengan bajumu sejenak dan panaskan air di kompor itu Dan engkau aduk yang putih menjadi hitam sehingga hasilnya tidaklah manis semua tetap diselubungi pahit dan itu dunia. Jangan terbengong wahai nonaku. Engkau kemari itulah pencarian jalan. Engkau menyingsingkan lengan baju itulah sebuah kesiapan. Engkau panaskan air itulah sebuah perbuatan. Engkau aduk yang hitam dan putih itulah makna dari semua proses pencarian jalan, kesiapan dan perbuatan selalu di iringi hal negatif dan positif yang disebut sebuah keseimbangan. Engkau minum tidaklah manis menyeluruh tetapi tetap ada pahitnya, itulah kehidupan yang sesungguhnya di dunia. Ada sedih dan bahagia dari semua hal yang kita rencanakan. Nona kemar

IBU, LAGU BATAK DAN AKU MENANGIS

Ketika di tanah perantauan selalu tersentuh hati ini mendengar lagu batak dari lagu yang bercerita kampung halaman,Kerja keras orang tua, nasehat ayah ditanah perantauan,ibu yang sudah mulai tua,pacar yang di tinggal dll. Lagu batak menurutkku memiliki kekuatan magic yang bisa membuat seseorang yang garang,keras dan tegar terkulai lemah serta menjadi makhluk paling melow, lirik-lirik lagu batak seperti mantra yang selalu menarik-narik jiwa pendengarnya untuk selalu ingat kampung halaman dan mengingat jasa-jasa orang tua, lagu batak adalah alternatif bagiku agar tidak salah langkah dalam pergaulan serta membangkitkan semangatku untuk membuat orang tua bahagia, ada satu lagu yang paling sedih menurutku yang berjudul mardalan au,  lagu ini bercerita perjalanan seseorang yang belum menemukan ujung dari perjalananya, ketika ia lelah menghadapi rintangan perjalanan hidupnya dia teringat akan seorang ibu yang berada dikampung halaman, elusan seorang ibulah yang dibutuhkan ketika semangat s

JENOL DAN KARTOJO DIBALIK PEMILIHAN

sore ini sangat cocok bersantai dibawah pohon rindang yang berada tepat dibelakang rumah,Kupegang ponsel pintarku dan seperti biasa jemariku langsung mengarah ke media sosial yang bernama facebook, kugeser layar ponsel ini dari atas hingga menuju yang paling bawah, yahh seperti biasa,isi dari media sosial ini hanya adu domba tentang momen pemilihan sosok pahlawan daerah, hal Seperti ini yang membuat Saat santai menjadi seperti masa perperangan, ingin hati untuk mengabaikan hal itu, tetapi aku juga manusia yang diberi akal dan hati sehingga memiliki respon dengan tulisan-tulisan adu domba seperti itu, Ingin berkomentar tetapi itu hanya membuang energi saja, karena akan ada balasan yang menurutku itu bukan balasan yang berasal dari logika tetapi balasan emosional dikarenakan telah menuhankan calon pahlawannya masing-masing, Ahhh sudahlah cukup dikomentari didalam kepalaku saja, kembali tangan ini menggeser layar ponsel pintar ini,  berharap ada postingan yang bisa membuat Aku lupa akan p